“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”
(Yeremia 29:7).
Sabtu, 8 Agustus 2009 lalu kita dikejutkan dengan berita penemuan sekitar 500 kg bahan peledak dengan daya ledak tinggi, yang akan dipakai sebagai bom mobil. Rencananya, bom dengan hulu ledak tinggi tersebut akan dipakai untuk meledakkan istana negara dan rumah kediaman bapak presiden, pada peringatan hari proklamasi 17 Agustus. Beruntung, rencana jahat tersebut bisa digagalkan oleh aparat keamanan.
Dikabarkan bahwa ancaman bom akan terus terjadi atas bangsa kita. Dampak peristiwa bom Marriot II kemarin semakin memperpuruk citra bangsa Indonesia di mata dunia. Belum lagi, adanya sekelompok orang yang berniat menggantikan Pancasila dan UUD 1945 dengan dasar syariah. Tentunya, sebagai orang percaya dan warganegara yang baik, kita tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja. Kita harus bertindak.
Berdoa merupakan tindakan yang paling utama. Sebab dengan berdoa, kita mematahkan kuasa-kuasa jahat yang ada di balik dalang semua itu. Kita harus sadar bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap dan melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:12). Jadi, kita harus sehati dan sepakat untuk mendoakan bangsa Indonesia demi kesejahteraan, keamanan, dan kemajuan bersama. Sebab kesejahteraannya, merupakan kesejahteraan kita juga.
Dalam rangka Gerakan Doa Puasa, gereja kita mengadakan Doa Puasa dari tanggal 20 Agustus hingga 20 September 2009. Selama kegiatan ini, gereja mengadakan doa bersama setiap Kamis di Hypersquare. Dimulai tanggal 20 Agustus nanti.
Apa peran kita? Setiap jemaat diminta berperan serta mendukung, dengan cara berdoa puasa. Setiap hari menyediakan waktu khusus, entah 10-30 menit untuk mendoakan bangsa dan negara serta pekerjaan Tuhan di gereja kita dan di tempat lain. Selain berdoa, juga kita belajar untuk berpuasa. Bagaimana caranya? Puasa bisa dilakukan sehari penuh atau setengah hari. Untuk yang sehari penuh, dari jam 6 sore sampai jam 5 sore. Sedangkan setengah hari dari jam 6 sore sampai jam 12 siang. Antara jam-jam tersebut Anda harus berdoa. Sebab bila puasa tanpa doa, sama dengan diet. Puasa tanpa doa akan sia-sia saja.
Doakan untuk pemerintahan yang sedang berjalan ini, agar para pemimpin yang ada bisa menjalankannya dengan takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Doa buat kota Bandung. Berdoa juga buat pembangunan GBI Mekarwangi yang rencananya tanggal 24 Agustus nanti akan ada peletakan batu pertama. Doakan juga untuk gembala sidang, para hamba Tuhan dan aktivis, jemaat dari sekolah minggu sampai lansia.
Saya percaya hasil yang akan kita peroleh setelah berdoa puasa selama sebulan ini tidak akan menjadi sia-sia. Akan ada perubahan dalam atmosfir roh. Tuhan akan mengadakan tanda-tanda heran dan mukjizat. Banyak orang berbondong-bondong bertobat dan datang kepada Tuhan Yesus. Akan ada penuaian jiwa-jiwa. Oleh karena itu, libatkanlah diri Anda dalam kegerakan Allah ini. Tuhan Yesus memberkati. (Pdp. Tony Tedjo, M.Th)
Selasa, 11 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar