Rabu, 28 September 2011
CARA GAMPANG UNTUK MENULIS
Salah satu alasan mengapa banyak orang tidak suka menulis, dikarenakan pendapat yang salah. Pendapat tersebut berkata bahwa pekerjaan menulis hanya dapat dikerjakan oleh segelintir orang yang berbakat saja. Mereka yang tidak berbakat menulis, tidak bisa menjadi penulis. Benarkah pendapat tersebut?
Tentu saja pendapat ini salah. Semua orang diberi kesempatan yang sama untuk bisa menjadi penulis. Semua orang bisa menjadi penulis, meski awalnya tidak berbakat menulis. Sebenarnya, dalam diri setiap orang memiliki suatu kemampuan menulis yang terpendam. Ada yang kemampuan menulis itu sudah digali sejak kanak-kanak, namun ada juga yang baru menemukan kemampuan menulisnya di usia dewasa.
Kemampuan menulis ini sudah terlihat semenjak anak belajar di Sekolah Dasar (SD). Setiap anak yang sudah bisa menulis sebuah kalimat, maka kesempatan untuk menjadi penulis terbuka lebar. Bahkan, sebenarnya menulis sudah menjadi kebiasaan anak sekolah. Melalui pelajaran bahasa Indonesia, khususnya bagian mengarang. Setiap anak harus bisa membuat sebuah karangan bebas. Bila tidak bisa membuatnya, maka nilai ujian akhir bahasa Indonesia si anak menjadi jelek. Kemampuan menulis ini, tanpa disadari terus berkembang dalam diri anak, sejak SD hingga SMA, bahkan sewaktu di perguruan tinggi.
Kemampuan menulis dapat disamakan seperti kemampuan seseorang dalam belajar bahasa Inggris atau bahasa Mandarin. Dengan sedikit kerja keras dan fokus pada bahasa yang akan dipelajari, maka seseorang yang tidak bisa berbahasa Inggris atau bahasa Mandarin, dalam waktu sekitar empat hingga enam bulan akan mampu berbahasa Inggris atau bahasa Mandarin. Seperti halnya kemampuan berbahasa asing yang dapat dipelajari, menulis juga dapat dipelajari.
Dalam buku saya berjudul ”Menulis Seni Mengungkapkan Hati,” saya mendefinisikan menulis itu merupakan sebuah seni dalam mengungkapkan isi hatinya. Di mana setiap orang dapat dengan bebas mengekspresikan hatinya ke dalam bentuk tulisan. Hasil dari tulisan-tulisan tersebut kemudian disempurnakan lagi dengan melakukan penyuntingan, sehingga dapat memenuhi standar sebuah tulisan dari salah satu jenis tulisan, misalnya cerpen atau feature.
Kemampuan menulis seseorang dapat dikembangkan, dengan cara aktif mengikuti berbagai pelatihan maupun seminar tentang penulisan, atau dapat mengikuti sekolah menulis. Di samping itu, jangan sampai lupa bahwa untuk menjadi seorang penulis, seseorang harus mau menulis dan terus berlatih menullis. Tanpa banyak menulis, maka kemampuan menulisnya akan menjadi tumpul.
Cara mudah untuk dapat menulis adalah menemukan ide terlebih dahulu. Misalnya mengenai ”meningkatkan minat belajar.” Setelah ide tersebut diperoleh, maka tinggal mengumpulkan sumber-sumber referensi (dari buku, koran, majalah, dll) mengenai ”meningkatkan minat belajar.” Setelah semua terkumpul, mulailah untuk menulis.
Ada cara mudah untuk menulis, yaitu dengan menggunakan format 5W (What, When, Where, Why, Who) ditambah 1H (How). Untuk membuat tulisan mengenai “meningkatkan minat belajar” maka dapat mengembangkan tulisan kita dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari format di atas. Apa yang dinamakan minat belajar? Kapan kita dapat meningkatkan minat belajar? Di mana kita dapat meningkatkan minat belajar? Bagaimana kita dapat meningkatkan minat belajar? Siapa saja orang yang dapat meningkatkan minat belajar? Bagaimana agar dapat meningkatkan minat belajar? Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka jadilah sebuah tulisan yang menarik dan cukup berbobot.
Semakin banyak berlatih menulis, maka tulisan yang kita buat akan semakin enak dibaca dan isinya lebih berbobot. Jangan pernah berhenti untuk menulis. Disarankan agar setiap tulisan kita dikirimkan ke majalah atau koran. Bisa juga bila tulisan yang kita buat cukup panjang, dapat dikirimkan ke penerbit buku. Sehingga tulisan kita itu dapat menjadi buku.
Nama: Tony Tedjo
Alamat: Jl. Karang Tinggal dalam no 12 RT 1/RW 11 Bandung
Telpon: 081394401799 dan 022-95187968
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar