Rabu, 24 Juli 2013

Orang Kristen Terkena Hipnotis?


Orang Kristen Bisakah Terkena Hipnotis?
Tony Tedjo
Penulis buku, Pendiri dan Ketua Sekolah Menulis Alkitabiah (SOW), konsultan penerbitan. www.sekolahmenulisalkitabiah.blogspot.com


Berita mengenai korban hipnotis makin marak akhir-akhir ini. Korbannya bisa dari berbagai lapisan usia dan golongan. Mengapa fenomena hipnotis ini makin marak? Pertama, mudahnya mengakses cara-cara mempelajari hipnotis, bahkan gratis. Kedua, kegiatan hipnotis terangkat karena beberapa siaran televisi yang menayangkan praktek hipnotis. Sebut saja Uya Kuya dan Tommy Rafael yang menjadi master hipnotis. Tayangan mereka di televisi banyak diminati orang.

Hipnotis atau hipnosis adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, di mana seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Cara-cara mempraktekkannya bisa melalui media (seperti bandul) maupun tanpa media. Metode hipnotis ini ada dua macam, yaitu sleep trans hipnosis (korban dalam keadaan tidur) dan waking trans hipnosis (korban dalam keadaan mata terbuka).
            Ilmu lain yang mirip dengan hipnotis adalah gendam. Ilmu gendam adalah ilmu olah kebatinan yang digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain, kekuatan sebenarnya ada pada olah kebatinannya disertai keyakinan yang kuat, sehingga tercipta energi dahsyat yang dapat memanipulasi kehendak orang yang menjadi sasaran.
            Kedua ilmu ini banyak dipakai oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan dan tindak kejahatan. Para korbannya tanpa disadari menyerahkan benda-benda berharga seperti uang dan perhiasan, sesuai dengan yang diminta si penghipnotis atau si penggendam.
            Berbagai macam bentuk hipnotis atau gendam yang biasa dipakai: Melalui telpon atau handphone, si penelpon mengucapkan kata-kata yang diulang-ulang, sehingga di penerima telpon akan terhipnotis melalui kata-kata orang tersebut yang meminta untuk mentransferkan sejumlah uang ke rekening penelpon; Melalui tepukan di pundak. Orang yang ditepuk akan terkena gendam, dan menyerahkan semua barang berharganya kepada orang tak dikenal yang memintanya; Melalui asap rokok, di mana asap yang terhisap oleh seseorang akan membuatnya tak sadarkan diri dan menuruti kemauan si perokok tersebut; dan berbagai bentuk lainnya.

Orang Kristen Kena Hipnotis
            Orang mungkin beranggapan, bahwa kalau dia seorang Kristen apalagi hamba Tuhan, maka otomatis tidak akan bisa menjadi korban hipnotis. Namun benarkah demikian? Dalam kenyataan di lapangan, justru salah satu korban hipnotis adalah seorang penginjil atau hamba Tuhan. Mengapa bisa terjadi? Bukankah ”... sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yohanes 4:4).
            Memang benar. Hanya saja bila kita perhatikan, kenyataannya ada juga hamba Tuhan yang menjadi korban. Dari permasalahan ini kita dapat berasumsi demikian:
            Pertama, jika kehidupan rohani kita tidak diisi oleh firman Allah dan doa, maka seorang hamba Tuhan pun dapat menjadi korban (bandingkan Matius 12:44-45).
            Kedua, apabila membuka celah dengan melakukan perbuatan berdosa, dan belum membereskannya di hadapan Tuhan.
            Ketiga, kehidupannya masih dikuasai kedagingan. Lebih menuruti keinginan daging daripada keinginan roh, disebut hamba Tuhan kedagingan.
            Keempat, mudah terbuai dengan bujukan kenikmatan dunia. Hanyut dengan kata-kata manis dan iming-iming si penghipnotis.
            Kelima, hidup tanpa dipimpin Roh Kudus, lebih mengandalkan kekuatannya sendiri. Firman Tuhan berkata dalam Yeremia 17:5 bahwa orang yang mengandalkan kepada kekuatannya sendiri itu terkutuk.

Solusinya
            Sebenarnya jika anak-anak Tuhan, apalagi seorang hamba Tuhan, memiliki hubungan (relasionship) yang baik dengan Tuhan, dia tidak akan ”mempan” dihipnotis. Sebab ada kuasa ilahi yang melingkupi diri anak Tuhan tersebut. Ingat kisah dalam Ayub 1:10a ”Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?” Jadi, orang yang menghipnotis itu sendiri yang akan termakan oleh ilmunya.
            Mereka yang selalu memiliki waktu bersaat teduh secara khusus, rohaninya akan diisi oleh firman Tuhan yang dibaca dan diberi kekuatan baru melalui doa yang dipanjatkan. Firman Tuhan dan Doa merupakan senjata rohani untuk melawan kuasa jahat, termasuk hipnotis.
            Menjaga hidup kudus dan senantiasa berjalan dipimpin Roh Kudus akan menghindari kita dari segala bentuk serangan si iblis yang memakai orang-orang bermaksud jahat pada kita. Dalam segala keadaan dan di manapun berada selalu waspada. Sebab kita tidak tahu pada waktu kapan atau di tempat mana ”musuh” menyerang kita. Sehingga kita terhindar dari jerat si jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar