Orang Kristen Bisakah
Terkena Hipnotis?
Tony Tedjo
Penulis buku, Pendiri dan Ketua Sekolah Menulis
Alkitabiah (SOW), konsultan penerbitan. www.sekolahmenulisalkitabiah.blogspot.com
Berita mengenai korban
hipnotis makin marak akhir-akhir ini. Korbannya bisa dari berbagai lapisan usia
dan golongan. Mengapa fenomena hipnotis ini makin marak? Pertama, mudahnya
mengakses cara-cara mempelajari hipnotis, bahkan gratis. Kedua, kegiatan
hipnotis terangkat karena beberapa siaran televisi yang menayangkan praktek hipnotis.
Sebut saja Uya Kuya dan Tommy Rafael yang menjadi master hipnotis. Tayangan
mereka di televisi banyak diminati orang.
Hipnotis atau hipnosis adalah teknik atau praktik
dalam mempengaruhi orang lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai
tidur, di mana seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Cara-cara
mempraktekkannya bisa melalui media (seperti bandul) maupun tanpa media. Metode
hipnotis ini ada dua macam, yaitu sleep
trans hipnosis (korban dalam
keadaan tidur) dan waking trans hipnosis
(korban dalam keadaan mata terbuka).
Ilmu lain yang mirip
dengan hipnotis adalah gendam. Ilmu gendam adalah ilmu olah kebatinan yang
digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain, kekuatan sebenarnya ada pada
olah kebatinannya disertai keyakinan yang kuat, sehingga tercipta energi
dahsyat yang dapat memanipulasi kehendak orang yang menjadi sasaran.
Kedua
ilmu ini banyak dipakai oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk
melakukan penipuan dan tindak kejahatan. Para korbannya tanpa disadari
menyerahkan benda-benda berharga seperti uang dan perhiasan, sesuai dengan yang
diminta si penghipnotis atau si penggendam.
Berbagai
macam bentuk hipnotis atau gendam yang biasa dipakai: Melalui telpon atau
handphone, si penelpon mengucapkan kata-kata yang diulang-ulang, sehingga di
penerima telpon akan terhipnotis melalui kata-kata orang tersebut yang meminta
untuk mentransferkan sejumlah uang ke rekening penelpon; Melalui tepukan di
pundak. Orang yang ditepuk akan terkena gendam, dan menyerahkan semua barang
berharganya kepada orang tak dikenal yang memintanya; Melalui asap rokok, di
mana asap yang terhisap oleh seseorang akan membuatnya tak sadarkan diri dan
menuruti kemauan si perokok tersebut; dan berbagai bentuk lainnya.
Orang Kristen Kena Hipnotis
Orang
mungkin beranggapan, bahwa kalau dia seorang Kristen apalagi hamba Tuhan, maka
otomatis tidak akan bisa menjadi korban hipnotis. Namun benarkah demikian?
Dalam kenyataan di lapangan, justru salah satu korban hipnotis adalah seorang
penginjil atau hamba Tuhan. Mengapa bisa terjadi? Bukankah ”... sebab Roh yang
ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yohanes
4:4).
Memang
benar. Hanya saja bila kita perhatikan, kenyataannya ada juga hamba Tuhan yang
menjadi korban. Dari permasalahan ini kita dapat berasumsi demikian:
Pertama, jika kehidupan rohani kita
tidak diisi oleh firman Allah dan doa, maka seorang hamba Tuhan pun dapat
menjadi korban (bandingkan Matius 12:44-45).
Kedua, apabila membuka celah dengan
melakukan perbuatan berdosa, dan belum membereskannya di hadapan Tuhan.
Ketiga, kehidupannya masih dikuasai
kedagingan. Lebih menuruti keinginan daging daripada keinginan roh, disebut
hamba Tuhan kedagingan.
Keempat, mudah terbuai dengan bujukan
kenikmatan dunia. Hanyut dengan kata-kata manis dan iming-iming si
penghipnotis.
Kelima, hidup tanpa dipimpin Roh Kudus, lebih
mengandalkan kekuatannya sendiri. Firman Tuhan berkata dalam Yeremia 17:5 bahwa
orang yang mengandalkan kepada kekuatannya sendiri itu terkutuk.
Solusinya
Sebenarnya
jika anak-anak Tuhan, apalagi seorang hamba Tuhan, memiliki hubungan (relasionship) yang baik dengan Tuhan,
dia tidak akan ”mempan” dihipnotis. Sebab ada kuasa ilahi yang melingkupi diri
anak Tuhan tersebut. Ingat kisah dalam Ayub 1:10a ”Bukankah Engkau yang membuat
pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?” Jadi, orang
yang menghipnotis itu sendiri yang akan termakan oleh ilmunya.
Mereka
yang selalu memiliki waktu bersaat teduh secara khusus, rohaninya akan diisi
oleh firman Tuhan yang dibaca dan diberi kekuatan baru melalui doa yang
dipanjatkan. Firman Tuhan dan Doa merupakan senjata rohani untuk melawan kuasa
jahat, termasuk hipnotis.
Menjaga
hidup kudus dan senantiasa berjalan dipimpin Roh Kudus akan menghindari kita
dari segala bentuk serangan si iblis yang memakai orang-orang bermaksud jahat
pada kita. Dalam segala
keadaan dan di manapun berada selalu waspada. Sebab kita tidak tahu pada waktu kapan atau di
tempat mana ”musuh” menyerang kita. Sehingga kita terhindar dari jerat si
jahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar