“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibrani 13 : 8)
Sikap konsisten adalah salah satu sikap yang mulia dan terpuji khususnya terhadap komitmen sehingga sikap kita tersebut dihargai dan dipercayai baik oleh Tuhan maupun sesama. Bagi seorang pemimpin yang termasuk salah satu sikap utama uang dituntut darinya khususnya di hadapan para pengikutnya adalah konsisten dalam perkataan dan perbuatan di manapun ia berada, baik di keluarga, kantor, gereja, organisasi, dan tempat lainnya.
Bagi saya pribadi berbicara mengenai konsisten terhadap komitmen sangatlah mudah namun sulit melakukannya, Saya mengakuinya secara terbuka yaitu saya telah berkomitmen untuk taat kepada kehendak Tuhan dan menjauhi perbuatan dosa, tetapi saya melanggarnya karena saya emosi dan saya melakukan perbuatan yang mendukakan hati Tuhan. Sebagai saksi Kristus, saya sungguh malu karena saya menunjukkan cara hidup dunia yang tidak berkenan di hati Tuhan, yaitu misalnya kalau saya kesal, saya ingin merusak diri dengan merokok tanpa mempedulikan baik Tuhan maupun orang lain. Saya tahu bahwa perbuatan itu salah, namun karena emosiku yang tinggi saya melakukannya. Saya telah mengecewakan hati Tuhan Yesus, padahal Tuhan Yesus tetap konsisten baik kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya setia menyertaiku. Pimpinan Tuhan dalam hidupku sangatlah kuperlukan agar saya konsisten terhadap komitmen untuk taat kepada kehendak-Nya setiap hari setiap waktu apapun keadaannya.
Mulai hari ini saya memperbaharui komitmen saya yaitu untuk bertobat sungguh-sungguh dari karakter lamaku yang mudah emosi menjadi karakter yang baru yaitu sabar, tenang dan lemahlembut serta taat kepada kehendak Tuhan apapun resiko yang saya alami dalam hidup saya. Saya secara jujur mengakui bahwa saya belum mampu memimpin diri sendiri, namun saya berserah diri penuh kepada Tuhan Yesus untuk rela dipimpin oleh Roh Kudus.
Firman Tuhan bagi setiap orang khususnya para pemimpin melalui 1 Petrus 5 : 3 mengatakan,” Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.” Salah satu teladan yang penting adalah sikap konsisten.
Dengan ketulusan hati, saya persembahkan hati dan pikiran saya bahkan seluruh hidup saya di atas mezbah Tuhan dengan doa permohonan, “ Ya Tuhan Yesus, bentuklah karakter saya utuh dan sempurna di hadapan-Mu dan sikap konsisten terhadap komitmen dalam hati saya untuk taat sepenuhnya kepada kehendak-Mu. Mampukanlah saya Tuhan oleh pimpinan Roh Kudus untuk melakukannya baik dalam perkataan maupun perbuatan yang nyata. Amin.”
(sumber referensi : “The Small Stuff of Wisdom” oleh Nick D. Adam. Ditulis oleh Harold Hutapea, siswa SOW angkatan ke-3)
Minggu, 27 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar