Rabu, 27 Mei 2009

PENTAKOSTA: PENGURAPAN ROH KUDUS
















Peristiwa Pentakosta pertama kali dicatat dalam Kisah Para Rasul 2:1-12 yang diadakan di kamar loteng Yerusalem, dan dihadiri oleh 120 orang murid Yesus. Mereka tetap berada di sana untuk menantikan penggenapan janji Bapa yang akan mencurahkan Roh Kudus atas diri mereka (Kisah Para Rasul 1:4). Dalam peristiwa Pentakosta pertama ini ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, para murid yang hadir semuanya dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, yang sebelumnya tidak dimengerti oleh mereka (Kisah Para Rasul 2:4). Sehingga membuat takjub orang-orang di sekitar tempat mereka berkumpul. Kedua, para murid yang semula dihantui rasa takut dan perasaan malu untuk mengakui bahwa mereka adalah murid Yesus, mendadak menjadi berani untuk bersaksi tentang Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Perubahan yang sangat mencolok terlihat pada diri Petrus. Dia sangat radikal membela Yesus, akibat pembelaannya membuat banyak orang bertobat dan dibaptis (Kisah Para Rasul 2:41). Akhirnya para murid yang lain pun dengan berani bersaksi dan memberitakan Injil kepada semua orang. Inilah awal mulanya kebangungan rohani pada gereja Tuhan.
Pentakosta merupakan hari di mana Roh Kudus dicurahkan atas diri orang percaya. Seperti yang kita ketahui bahwa Roh Kudus adalah pribadi (Allah), bukan sekadar kata-kata atau benda mati. Dia benar-benar nyata dan berkuasa. Roh Kudus mau memenuhi diri setiap orang percaya yang mau menerima kehadiran-Nya atas hidup orang tersebut. Menerima Roh Kudus (dibaptis Roh Kudus) itu cukup satu kali, tidak berulang kali. Tetapi untuk dipenuhi Roh Kudus harus berkali-kali, karena seringkali kapasitasnya berkurang (tidak full). Setidaknya bagi seseorang yang hendak dipenuhi Roh Kudus harus memahami hal berikut: Pertama, milikilah hati yang rindu dan haus selalu untuk dipenuhi oleh Roh Kudus sampai kapasitasnya benar-benar penuh. Dan bila sudah dirasa mulai berkurang, mintalah pada-Nya untuk memenuhi hidup kita kembali. Penting sekali untuk selalu membaca firman Tuhan dan senantiasa berdoa di dalam roh agar hubungan secara roh kita tetap terbina. Kedua, mintalah agar Roh Kudus memberikan karunia-karunia-Nya atas diri kita. Yang harus minimal dimiliki adalah karunia berbahasa roh, di mana dengan karunia ini roh kita senantiasa disegarkan kembali dan merupakan akses roh kita dapat berhubungan dengan Roh Allah secara langsung. Selain itu karunia berbahasa roh juga untuk membantu kita dalam berdoa pada waktu kita tidak tahu harus berdoa apa lagi. Ketiga, mintalah agar Roh Kudus memimpin seluruh hidup kita dalam menjalani hari-hari yang semakin bertambah jahat ini, agar kita tidak terjatuh dan terseret dalam dosa. Roh Kudus yang memberikan kita kuasa untuk menahan serangan kuasa jahat dan mematahkan setiap siasat dan tipu muslihat iblis. Sebab sekarang ini kuasa jahat semakin merajarela, namun semua bisa dikalahkan oleh kuasa Roh Kudus (kuasa Allah).
Bagi Saudara yang belum dibaptis Roh Kudus, mintalah agar Dia membaptismu sekarang juga. Dan jangan biarkan kapasitas kepenuhan Roh Kudus dalam dirimu berkurang, apalagi sampai kering. Segera mintalah kepada Roh Kudus untuk memenuhi kembali bagian yang kurang tersebut. (Pdp. Tony Tedjo, M.Th --- www.schoolofwriting.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar