Rabu, 05 Agustus 2009

GELAR PAHLAWAN

Sebuah pepatah mengatakan “Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang.” Bila binatang saja mempunyai peninggalan yang dapat mengenang keberadaannya semasa hidup. Tentunya manusia juga memiliki peninggalan yang seharusnya dia tinggalkan, yaitu KARYA. Apa yang telah diperbuat orang tersebut semasa dia masih berada di dunia? Apa semasa hidupnya melakukan perbuatan yang berguna bagi bangsa dan negara atau bagi kepentingan banyak orang? Ataukah malah sebaliknya, banyak menyusahkan dan membuat orang lain menjadi terganggu dengan kehadirannya? Apakah pada waktu orang tersebut meninggal, keluarga dan orang banyak merasa kehilangan atau malah merasa senang atas kematiannya?
Orang-orang yang telah melakukan karya berguna bagi kepentingan orang banyak, bahkan sampai mengorbankan dirinya, layak dinamakan pahlawan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki dedikasi tinggi untuk kepentingan bangsa, maupun bagi kepentingan orang banyak. Gelar pahlawan ini tidak hanya diberikan kepada mereka yang sudah berjasa dalam medan pertempuran sewaktu meraih kemerdekaan saja. Ada banyak orang yang sudah berjasa dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, kemanusiaan, dan sebagainya. Mereka adalah orang-orang yang layak mendapat gelar pahlawan.
Alkitab banyak mencatat para pahlawan. Kitab II Samuel 23:8-39 dan I Tawarikh 11:10-47 mencatat daftar para pahlawan Raja Daud yang sudah berjasa dalam membela bangsa dan negaranya. Para hakim yang tercatat dalam Kitab Hakim-hakim, seperti Gideon dan Yefta, juga layak disebut pahlawan. Ester juga layak disebut pahlawan, karena dia berhasil menyelamatkan kaum sebangsanya, umat Yahudi, dari rencana Haman untuk memusnahkan orang Yahudi. Rasul Paulus juga layak disebut pahlawan. Karena melalui karyanya, berita Injil tersebar sampai ke berbagai negara di luar bangsa Yahudi. Dan yang paling mulia di antara semuanya adalah Yesus. Dia merupakan PAHLAWAN SEJATI. Yang berani berkorban, mengorbankan diri-Nya, untuk mati di kayu salib, menggantikan posisi umat manusia seluruh dunia, agar diselamatkan dari upah dosa, yaitu maut.
Pahlawan pada masa kini yang dikenal yaitu Mother Theresa. Beliau telah berjasa dalam melayani orang-orang India yang menderita kusta untuk diperkenalkan kepada Kristus. Sewaktu orang ini meninggal, seluruh umat manusia berdukacita dan merasakan kehilangan. Upacara pemakamannya dilakukan lebih meriah dibandingkan upacara penguburan Putri Lady Diana. Padahal Lady Diana merupakan seorang putri kerajaan Inggris. Sedangkan Mother Theresa, hanya seorang tua renta yang miskin. Apa yang membuat perbedaan? KARYA. Mother Theresa semasa hidupnya telah melakukan banyak karya yang sangat berguna dan membantu orang banyak, khususnya bagi penderita kusta. Namanya dikenang sepanjang masa.
Suatu refleksi bagi kita. Karya apa yang sudah kita kerjakan selama ini? Marilah kita berkarya bagi kepentingan orang banyak, yang pada intinya adalah untuk memuliakan nama Tuhan Yesus. Sehingga ketika suatu saat meninggal dunia, banyak orang merasa kehilangan. Mereka akan mengenang semua jasa baik, perbuatan, dan hasil yang sudah kita capai semasa hidup. Sehingga kematian kita menjadi berharga, sebab sudah memberkati banyak orang. Yang terutama, karena kita sudah banyak membawa jiwa kepada Kristus untuk diselamatkan. Dan pada akhirnya, orang akan mengenang kita sebagai PAHLAWAN. Tuhan Yesus memberkati.
(Diambil dari Buletin Dwibulanan Euangelion GII Hok Im Tong Bandung edisi 112 Agustus-September 2009, karya Pdp. Tony Tedjo, M.Th seorang rohaniwan, dosen, penulis, dan motivator. Bisa dihubungi di penerbitagape@gmail.com atau tony_kharis@yahoo.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar